Tuesday, 12 April 2011 | |
JAKARTA-Anak usaha PT Telkom Tbk yang bergerak di bidang jasa solusi dan teknologi informatika Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma) menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp600 miliar. Angka tersebut naik 20% dibandingkan pendapatan TelkomSigma 2010 sebesar Rp500 miliar. “Kalau laba bersih, kita harapkan bisa ada kenaikan 10% dibandingkan tahun 2010. Kalau laba 2010 sekitar 8% dari total pendapatan,”ujar Presiden Direktur TelkomSigma,Rizkan Chandra di sela acara pergantian logo dan nama perusahaan dari Sigma menjadi Telkom- Sigma,di Jakarta,kemarin. Rizkan mengatakan, untuk memenuhi target tersebut perseroan akan melakukan ekspansi pada bisnis data center, aplikasi, dan cloud computing. Adapun, dana belanja modal yang disiapkan untuk pengembangan bisnis tersebut sebesar Rp400 miliar.“Sebesar Rp300 miliar untuk pengembangan data center dan sisanya untuk bisnis lainnya,”tegas Rizkan. Menurut dia,besarnya dana investasi untuk pembangunan data centerbaru akan dilakukan di Serpong, Tangerang, seluas 15.000 meter. Data center itu untuk mengantisipasi masuknya perusahaan-perusahaan internasional seperti RIM,Google, dan Yahoo yang akan membuka server-nya di Indonesia. “Pembangunan ini melengkapi dua data center sebelumnya yang telah dibangun di Surabaya dan Serpong. Data center adalah kontributor utama pendapatan TelkomSigma, besarannya mencapai 60%,” jelasnya. Rizkan menuturkan, TelkomSigma selama ini dikenal sebagai penyedia produk dan layanan teknologi informasi (TI) bagi industri finansial seperti perbankan dan multifinance. Telkom menguasai 100% saham perusahaan ini melalui aksi pembelian yang dilakukan oleh anak usaha lainnya, Metra, pada Agustus tahun lalu. Setelah kuat di dua pasar yang selama ini dilayaninya (perbankan dan keuangan), lanjut dia, maka perseroan menggarap pasar lainnya seperti pemerintahan, telekomunikasi, manufaktur, dan jasa distribusi. “Indonesia telah memiliki regulasi tentang kewajiban keberadaan data center harus di Indonesia bagi pemain aplikasi asing seperti Google,Yahoo,atau BlackBerry. Ini adalah potensi yang menjanjikan melalui layanan komputasi awan (cloud computing) yang dimiliki TelkomSigma,” katanya. Diungkapkannya, untuk memperkokoh posisi Telkom- Sigma pada jajaran perusahaan penyedia solusi TI, perseroan terus mengembangkan solusi yang ditawarkan kepada klien. Produk baru yang ditawarkan antara lain Sigma M Force,Terasury Asset Management Package, Cloud Computing, serta ARIUM. Khusus modul Sigma M Force, ditujukan untuk aplikasi pada layanan cloud computing. Untuk memberi layanan cloud computing,TelkomSigma akan memanfaatkan jaringan yang dimiliki induk perusahaan Telkom. “Cloud computing menggabungkan kekuatan jaringan Telkom dan aplikasi data yang dimiliki TelkomSigma tidak hanya layanan perbankan dan finansial,tetapi juga mengembangkan e-government,” katanya. Direktur Utama Telkom,Rinaldi Firmansyah menuturkan, TelkomSigma diharapkan mampu tidak hanya berkiprah di sektor solusi finansial semata, tetapi lebih luas lagi merambah industri dan sektor lainnya. “TelkomSigma benar-benar dibutuhkan sebagai mitra strategis bagi pelanggan Telkom, yang akan berdampak kepada portofolio bisnis TIME Telkom secara keseluruhan,” katanya. Menurut dia, akuisisi TelkomSigma pada tahun lalu merupakan wujud implementasi dari transformasi bisnis ke telecommunication, information, media, and edutainment (TIME). “TelkomSigma adalah wujud bermain di bisnis informasi. Jangan hanya melihat dari sisi omzet yang dihasilkan TelkomSigma, tetapi bagaimana dari aplikasi yang dihasilkan membuat utilisasi jaringan bisnis telekomunikasi terus terokupansi,” ungkapnya. rakhmat baihaqi |
Senin, 11 April 2011
TelkomSigma Bidik Pendapatan Rp600 Miliar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar