CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 01 Januari 2011

Ternyata dia adalah.......

Awal perkenalan dengannya, kesan yang muncul tidak ada bedanya dengan ikhwan lain yang aku kenal. Orangnya ramah, mudah bergaul, dan mudah membuat ikhwan yang lainnya tertawa dengan celotehannya.

Suatu hari dia bercerita kepadaku bagaimana ia memulai langkahnya mencari akhwat, wah sungguh suatu kisah yang membuatku tercengang. Modal berani dengan berbekal uang seadanya, hanya cukup untuk membeli satu baju gamis !!, ia melangsungkan resepsi pernikahan. Resepsi berlangsung di rumah si akhwat, karena memang biaya reserpi pernikahan semua ditanggung oleh keluarga si akhwat, katanya.

Cerita di atas membuatku yakin, kalau dia adalah seorang ‘pemberani’ dan memilki ‘keyakinan’ yang kuat.

Selain sifat ‘pemberani’ itu, dia juga adalah seorang yang ‘ringan tangan’. Hal itu terbukti ketika salah seorang ikhwan (sebut saja A), membutuhkan bantuan untuk menghilangkan gangguan jin di rumahnya, dia adalah orang pertama yang menawarkan bantuan. Kami semua dilibatkan olehnya untuk membantu proses rukyah tersebut.

Selama 4 atau 5 hari kami berada di rumah ikhwan A, untuk melakukan proses rukyah. Banyak kejadian2 yang membuatku seakan tidak percaya, mulai dari penemuan buhul, darah, dan pelemparan rumah yang sumbernya tidak jelas asalnya. Singkat cerita, proses rukyah akhirnya selesai. Namun rasa penasaran masih menghinggapi kami, siapa sebenarnya yang melempari rumah?, akhirnya ikhwan A memberitaukan kepada kami, dihari-hari terakhir proses rukyah beberapa anggota keluarganya menyaksikan dari balik semak pelaku pelemparan rumah, yang tidak lain adalah ikhwan ‘pemberani’ dan ‘ringan tangan’ itu. Astagfirullah…!!!

Apa modus dibalik kejadian ini? Dari pengakuan ibu ikhwan A, sebelum rukyah berlangsung orang ini meminta bayaran untuk proses rukyah tanpa sepengetahuan kami, sehingga kami menyimpulkan ini adalah bentuk pemerasan yang disusun dengan sangat rapi. Kami pun mulai menyelidiki siapa sebenarnya orang ini, dari informasi yang kami dapatkan, ternyata sebelumnya ia telah memilki istri dan anak yang ia tinggalkan di tempat asalnya.

Kami berusaha mengingat kembali, ia pernah mengaku bahwa orang tuanya adalah mantan dukun, sehingga kami menyimpulkan ia memilki ilmu perdukunan, dan benar ia adalah seorang yang ‘ringan tangan’ alias panjang tangan, karena setelah kejadian ini, beberapa ikhwan mengaku kehilangan barang-barang mereka.

Setelah ia mengetahui kedoknya telah terbongkar, akhirnya ia mengilang entah ke mana…

Kejadian ini menjadi pelajaran yang sangat berharga, jangan pernah menggantungkan kepercayaan hanya dari penampilan sebelum mengetahui dengan pasti orang tersebut. Untuk para akhwat kenali dengan baik orang yang meminangmu, jangan sampai tertipu. Bila beras telah menjadi bubur tidak akan mungkin menjadi nasi… Ada pelajaran lain dari kisah ini..?


0 komentar:

Posting Komentar