Siapakah yang tidak pernah merasakan hatinya bersedih, yang ketika itu hanyalah tetesan air mata saja yang mampu meredupkan perasaan itu? Setiap manusia yang diberi karunia perasaan oleh Allah subhanahu wa ta’ala pasti pernah mengalami rasa sedih. Perasaan sedih itu sewaktu-waktu bisa datang disaat diri kita sedang mengalami kehilangan, tersakiti, cemburu, tidak tercapainya suatu keinginan ataupun hal-hal yang lainnya. Setiap orang yang sedang mengalami kesedihan, keadaan pikirannya gundah gulana, melayang-layang dalam kesedihannya. Kadang orang-orang disekitar kita menjadi tidak terperhatikan, atau kita merasa butuh waktu untuk menyendiri. Tentu akan ada banyak hal yang terlewatkan ketika kita terpuruk terus-menerus dalam kesedihan. Keluarga kita, sahabat-sahabat kita, bahkan hati kita sendiri bisa menjadi terlupakan.
Seorang mukmin kiranya bisa memperhatikan beberapa langkah yang tepat dalam memperbaiki hati yang sedang dirundung kesedihan, agar hatinya bisa kembali bercahaya. Berikut ini adalah beberapa poin resep untuk mengobati perasaan sedih, obat yang sumbernya berasal dari dalam hati kita sendiri.
(1) Meneguhkan kembali keimanan kepada Allah.
(2) Memperbaiki ‘amalan dengan melakukan hal-hal yang diperintahkan Allah, dan menjauhi segala hal yang dilarang Allah.
(3) Memperbanyak berbuat kebajikan terhadap sesama makhluk.
(4) Mempersibuk diri dengan berbagi kegiatan yang memiliki nilai manfaat.
(5) Tidak terlalu banyak mengingat dan memikirkan beban-beban di masa lalu dan yang akan datang, akan tetapi fokus terhadap hal yang sedang kita hadapi saat itu.
(6) Memperbanyak berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
(7) Mengingat betapa banyaknya ni’mat-ni’mat Allah yang telah diberikan, baik berupa ni’mat yang dzahir maupun yang bathin.
(8) Selalu melihat kepada orang yang berkehidupan dibawah kita, dan menghindari dari melihat kepada orang yang berkehidupan diatas kita.
(9) Berusaha menghilangkan penyebab-penyebab kesedihan, dan bersungguh-sungguh dalam meraih kegembiraan.
(10) Berlindung dan berdo’a kepada Allah subhanahu wa ta’ala berdasarkan tuntunan rasul.
Sebuah do’a yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, yang shahih menurut Al Albani berikut ini, kiranya bisa menjadi rujukan saat kita mengadu kepada Allah, agar kesedihan yang sedang menyelimuti hati kita bisa segera pergi, yang diartikan dalam bahasa Indonesia :
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadha-Mu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, hendaknya Engkau jadikan Al Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”
:: Aa Ahsan ::
sumber: hatisebeningembun.wordpress.com
=================
Do’a ketika Sedih
“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”
(HR. Ahmad 1/391. Menurut pendapat Al-Albani, hadits tersebut adalah sahih)
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”
(HR. Al-Bukhari 7/158. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam senantiasa membaca doa ini, lihat kitab Fathul Baari 11/173)
DOA UNTUK KESEDIHAN YANG MENDALAM
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Pengampun. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai arasy, yang Maha Agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi. Tuhan Yang menguasai arasy, lagi Maha Mulia.” (HR. Al-Bukhari 7/154, Muslim 4/2092)
“Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmatMu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”
(HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42. Menurut pendapat Al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam Shahih Abu Dawud 3/959)
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau.
Sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang zhalim.”
(HR. At-Tirmidzi 5/529 dan Al-Hakim. Menurut pendapatnya yang disetujui oleh Adz-Dzahabi: Hadits ini shahih 1/505, lihat Shahih At-Tirmidzi 3/168)
“Allah-Allah adalah Tuhanku. Aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu.”
(HR. Abu Dawud 2/87 dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/335)
0 komentar:
Posting Komentar